I. JUDUL
“Profesi guru dan kependidikan
dalam sistem administrasi dan manajemen pendidikan”
II. Teori
Dasar
Peningkatan
kualitas profesi guru dan tenaga kependidikan, berkaitan erat dengan sejauh
mana pemahaman pejabat pendidikan pada pemerintahan daerah provinsi dana kabupaten/kota
serta pemahaman legislatif yang membidangi pendidikan secara konsepsional
mengenai administrasi dan manajemen pendidikan. Sedangkan pelaku administrasi
dan manajemen pendidikan secara penuh adalah mereka yang diberi amanah menjadi
pengawas pendidikan, kepala sekolah, guru
sekolah, guru atau dewan pendidik, dan konselor. Oleh karena itu dalam memahami
administrasi dan manajemen pendidikan pada tata pemerintahan baik eksekusif
maupun legislatif berada pada posisi menentukan kebijakan. Kemudian pada tata
pengawas, kepala sekolah, guru, dan konselor dalam memahami administrasi dan
manajemen pendidikan berkaitan dengan input, proses, output, dan outcome yang
menjamin bahwa pendidikan telah memenuhi kualitas yang dipersyaratkan.
Dengan
demikian dapat ditegaskan bahwa eksekutif maupun legislatif, pengawas, kepala
sekolah, guru, konselor adalah pelaku adminitrasi dan manajemen pendidikan
sesuai kewenangan dan tanggungjawab. Prosesnya bertitik tolak pada manusia,
berorientasi pada manusia, dimaksudkan untuk kepentingan manusia, dan akan
diakhiri oleh manusia. Dalam menganalisa peran dan fungsi yang terkait dengan adminitrasi
dan manajemen, merupakan fenomena masyarakat moderen, karena sebagian besar
kegiatan – kegiatan para warganya dilangsungkan dalam organisasi-organisasi
moderen.
Organisasi
sekolah pada semua jenjang dan jenis berkaitan erat dengan organisasi moderen,
seperti sekolah strukturnya dirancang sesuai semangat organisasi moderen. Focus
pembahasan pada bagian ini berkaitan dengan profesi guru dan kependidikan dalam
sistem adminitrasi dan manajemen pendidikan. Sehingga dapat dipahami bahwa administrasi
sebagai suatu proses dan badan yang bertanggungjawab terhadap penentuan tujuan,
dimana guru dan tenaga pendidikan memainkan peran penting. Sedangkan pada
manajemen prosesnya ialah sebagaimana secara langsung kegiatan-kegiatan itu
dilakukan untuk merealisasikan suatu tujuan, dengan mengatur tindakan-tindakan
organisasi oleh tenaga profesional, agar dapat dicapai tujuan melalui
penyelenggaraan program dan kegiatan yang telah dirumuskan sebelumnya.
III.
PEMBAHASAN
A.
Kedudukan Guru dan
Tenaga Kependidikan sebagai Tenaga Profesional dalam Administrasi dan Manajemen
Pendidikan
Adminitrasi sebagai suatu seni (art) atau adminitrasi dalam praktek,
sesungguhnya telah ada bersamaan dengan timbulnya perabadan manusia. Sampai
tahun 1886 manusia hanya mengenal adminitrasi sebagai seni (art), kemudian sejak tahun 1886 itu pula
timbul suatu ilmu baru bidang adminitrasi yang objek studinya tidak termasuk
ilmu – ilmu lain. Ilmu adminitrasi pasca 1886 telah memiliki metode analisanya
sendiri, sistematiknya sendiri, prinsip-prinsip, dalil-dalil, dan rumusannya
sendiri. Ilmu administrasi cabang disiplin ilmu sosial yang secara khas mempelajari
adminitrasi sebagai salah satu fenomena masyarakat moderen. Sabagian besar
kehiatan-kegiatan warganya dilangsungkan dalam suatu organisasi moderen seperti
organisasi pemerintah, organisasi perusahaan, organisasi sekolah, dan
sebagainya.
Walaupun “administrasi manajemen
merupakan inti dari pada administrasi. Administrasi pendidikan sebagaian dari
sistem mempunyai kedudukan yang penting dalam penyelenggaraan pendidikan.
Fungsi-fungsi manajemen digunakan untuk menggerakkan organisasi sebagai upaya
mencapai tujuan. Sampai sejauh ini belumlah banyak uraian yang mendalam tentang
apa itu administrasi pendidikan. Dalam tahap-tahap perkembangan banyak yang
berpendapat bahwa administrasi pendidikan itu hanya seputar kegiatan sekolah.
Sedangkan kenyataannya sekolah tidak berdiri sendiri, t
” itu merupakan manajemen, akan
tetapi administrasi mempunyai banyak aspek lain lagi, sehingga sampai
batas-batas tertentu dapatlah dikatakan bahwa etapi ada lembaga lain yang erat
kaitannya dengan sekolah seperti pemerintahan kabupaten/kota, pemerintahan
provinsi, dan dapartemen pendidikan atau pemerintahan pusat pada tingkat
nasional.
Organisasi pemerintah
kabupaten/kota, pemerintah provinsi sampai pemerintah pusat mempunyai hubungan
dengan sekolah, muara aktivitas dan programnya adalah sekolah. Karena itu semua
tingkat ini juga meyelenggarakan adminitrasi dan manajemen pendidikan. Oleh
karena itu pejabat pada masing-masing tingkatan organisasi akan mengambil
kebijakan mengenai pendidikan. Secara umum usaha untuk mencapai tujuan
pendidikan pada tiap tingkatan organisasi mempunyai prinsip-prinsip dasar dan
proses yang sama. Fungsi umum administrasi pendidikan pada tiap tingkatan
organisasi mempunyai prinsip-prinsip dasar dan proses yang sama. Fungsi umum
adminitrasi pendidikan pada tiap tingkatan organisasi adalah “untuk menjalankan
roda organisasi” agar tujuannya dapat tercapai sebaik-bainya. Berangkat dari
pemikiran tersebut, fokus pembahasan pada bagian ini adalah mengenai konsep
dasar administrasi pendidikan, dan konsep dasar manajemen pendidikan.
1.
Konsep Dasar
Administrasi Pendidikan
Secara etimologis istilah
administrasi berasal dari bahasa inggris dari kata Administrasi yang bentuk
administratifnya adalah to administer,
adlam Oxford Advance Learner’s
Directionary od Current English (1974), kata to administer diartikan
sebagai to manage (mengelola) atau to direct (menggerakkan). Kata
administrasi juga dapat berasal dari bahasa belanda dari kata administratie
yang mempunyai pengertian yang mencakup stelselmatige
verkrijging en verwerking van gegeven (tatusah), bestuur (manajemen dari kegiatan-kegiatan organisasi), dan beheer (manajemen dari sumber daya,
seperti finansial, personel, gudang). Istilah, pengertian dan hakikat
adminitrasi di Indonesia pada mulanya bersal dari Eropa Barat atau Eropa
Konrinental melalui penjajahan Belanda (Belanda merupakan salah satu negara
Eropa Konstinental).
Eropa Barat seperti hal yang sama
juga di Jerman, Perancis, Ita;ia, memperoleh dari bangsa Romawi. Di zaman
Romawi terdapat banyak istilah yang berhubungan dengan Administrasi, antara
lain :
1) Administer
pembantu, abdi, kakitangan, penganut;
2) Administratio
pemberian bantuan, pemeliharaan, perlakuan, pelaksanaan, pimpinan,
pemerintahan, pengelolaan;
3) Administor
membantu, mengabdi, memelihara, menguruskan, memimpin, mengemudikan, mengatur;
4) Dan
administator pengurus, pengelola, pemimpin.
Administrasi dalam arti sempit merupakan penyusunan dan pencatatan data dan
informasi secara sistematis dengan maksud untuk menyediakan keterangan serta
memudahkan memperolehnya kembali secara keseluruhan dan dalam hubungannya satu
sama lain. Menurut (clerical work, office work) merupakan pekerjaan
pengendalian (the hadling). Admistrasi diartikan sebagai kegiatan pengelolaan
sumber daya manusia (human resources)
dan sumberdaya material (material resources) termasuk pengelolahan informasi
atau kegiatan tatausaha.
Tetapi, administrasi dalam arti
luas menurut The Liang Gie (1980) adalah segenap rangkaian kegiatan penataan
terhadap pekerjaan poko yang dilakukan oleh sekelompok orang dalam kerjasam
mencapai tujuan tertentu. Penerpan adminitrasi dalam pengelolahan pendidikan
adalah penerepan ilmu administrasi dalam penbinaan. Administrasi pendidikan
seringkali diartikan secara sempit sebagai semata-mata ketatusahan seperti
memyelenggarakan surat menyurat, mengatur dan mencatatt penerimaan,
penyimpanan, ,emcokumentasikan kegiatan, mempersiapkan laporan, penggunaan dan
pengeluaran barang-barang, mengurus keuangan, dan sebagainya.
Pengertian demikian ini tidak
terlalu salah, karena setiap aspek kegiatan administrasi selalu memerlukan
kegiatan pencatatan. Hanya saja yang perlu dipahami lebih mendalam bahwa
kegiatan administrasi tidak hanya kegiatan mencatat atau tata usaha. Tetapi
administrasi lebih luas dari itu yang mengandung arti institusional, funsional,
dan sebagai suatu proses/kegiatan yang didalamnya ada penentuan kebijakan dan
pengambilan keputusan untuk mencapai tujuan bersama. Administrasi pendidikan
dalam arti luas merupakan suatu ilmu yang mempelajari penataan berbagai sumber
daya untuk mencapai tujuan pendidikan secara menyeluruh.
Penataan diartikan mengelola,
mengatur, menyusun, mengadministrasikan sumber-sumber daya yang meliputi
manusia, memimpin, fasilitas, kurikulum dan sumber belajar. Mendefiniskan
administrasi pendidikan tidak begitu mudah, karena menyangkut pengertian yang
luas ditinjau dari berbagai aspek yang melingkupinya. Pengertian administrasi
pendidikan menurut Hoy dan Miskel (1978:20-27) demikian banyak, dengan alasan
1)
Administrasi pendidikan
merupakan bidang atau subyek baru, sebagai bidangan yang dipelajari secara
sistematik baru terjadi pada abad ke 20;
2) Untuk
memahami dan mempelajari, tiap orang dipengaruhi nilai-nilai persoalannya
akibatnya terjadi bias, sehingga pengertian yang ajukan tiap orang sulit
bersifat netral;
3)
Dan luas cakupannya
serta perkembangan yang dijalani, memngakibatkan pengertian yang diajukan
sebelumnya tidak dapat mengakomondasikan kenyataan riel.
Admosudirjo (1980) mengatakan
Administrasi sebagai objek studi ilmu adminitrasi paling sedikit mempunyai
sepuluh arti :
1)
Administrasi merupakan
suatu fenomena sosial, suatu perwujudan dalam masyarakat modern. Eksistensi
administrasi berkaitan dengan organisasi dalam arti modern, artinya
administrasi itu terdapat di suatu organisasi. Jadi, jika hendak mengetahui
adanya administrasi dalam masyarakat, maka terlebih dahulu harus mencari suatu
organisasi yang masih hidup dan disitulah terdapat administrasi;
2) Administrasi
merupakan suatu hayat atau kekuatan yang memberikan hidup atau gerak kepada
suaatu organisasi. Tanpa administrasi, maka setuap ‘organisasi’ akan mati, dan
tanpa administrasi yang sehat, maka organisasi itupun tidak sehat.
Administrato, manajer, staf, dan personalialainnya sebagai pihak yang
membangkitkan hidupnya organisasi, yaitu secara terampil menggerakkan seluruh
sistemnya;
3) Administrasi
merupakan suatu fungsi tertentu untuk mengendalikan, menggerakkan,
mengembangkan, dan mengarahkan suatu organisasi, yang dijalakan oleh
administrator dibantu oleh tim bawahannya;
4) Administrasi
merupakan suatu kelompok orang yang secara bersama-sama merupakan badan
pimpinan (the governing body) ddari suatu organisasi. Dalam atau ‘the carter administration’;
5) Administrasi
merupakan suatu seni (art) yang
memerlukan bakat dan ilmu pengetahuan serta pengalaman;
6) Administrasi
merupakan suatu proses penyelenggaraan bersama, antara kelompok orang secara
tententu untuk mencapai sesuatu tujuan tertentu yang telah ditentukan dan
direncanakan sebelumnya. Kerjasama tersebut berlangsung melalui organisasi;
7) Administrasi
merupakan suatu jenis tingkah laku atau sikap kelakuan sosial tertentu, yang
memerlukan sikap serta kondisi mental tertentu dan merupakan suatu tipe tingkah
laku manusia tertentu;
8) Administrasi
merupakan praktek atau teknik tertentu , suatu tata cara melakukan sesuatu,
yang memerlukan kemampuan, kemahiran, keterampilan atau kebijaksanaan tertentu
yang hanya diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan;
9) Administrasi
merupakan suatu sistem tertentu, yang memerlukan masukan, transportasi,
pengolahan dan keluaran terntentu; dan
10) Administrasi
merupakan suatu tipe manajemen tertentu yang meripakan ‘overall management’
dari suatu organisasi.
Dari uraian di atas dapat ditegaskan
bahwa administrasi adalah kegiatan memberi bantuan dalam mengelola informasi,
mengelola manusia, mengelola harga benda ke arah pada suatu tujuan yang
terhimpundalam organisasi. Ilmu administrasi termasuk “artistic science” dan
“applied science” yang dapatdisimpulkan sebagai cabang ilmu sosial yang secara
khas mempelajari administrasi sebagai salah satu fenomena masyarakat modern.
Jadi administrasi pendidikann adalah kegiatan orang benyak yang menuju kepada
suatu tujuan yang telah ditetapkan sebelum pekerjaan itu dimulai. Dapat
disimpulkan bahwa admnistrasi pendidikan adalah suatu proses keseluruhan, kegiatan
bersama dalam bidang pendidikan. Kegiatan itu meliputi perencanaan mulai ddari
penetapan tujuan pendidikan dan menyusun program yang akan dilaksanakan untuk
mencapai tujuan. Pengorganisasian yaitu menentukan orang yang terlibat dalam
mecapai tujuan, pengarahan, pelaporan, pengoordinasian, pengawasan dan kegiaan
evaluasi untuk melihat apakah pekerjaan itu berhasil atau tidak. Pembiayaan
dengan menggunakan atau memanfaatkan fasilitas yang tersedia baik personel,
material, maupun spiritual untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan
efisien. Artinya administrasi pendidikan merupakan proses dan teknik kerja sama
antara dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan pendidikan. Administrasi
pendidikan menyangkut semua aspek kerja sama baik yang menyangkut aspek manusia
maupun aspek non manusia.
Dilihat dari pihak-pihak yang terkait
dengan urusan pendidikan, maka administrasi pendidikan mencakup administrasi
Departemen Pendidikan Nasional pada tingkat makro nasional, administrasi
pendidikan pada pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota yang diurus oleh
kantor Dinas Pendidikan masing-masing sebagai institusi yang memberikan layanan
kepada satuan pendidikan dan administrasi satuan pendidikan atau sekolah
sebagai unit yang memberikan pelayanan belajar dan bertanggung jawab terhadap
kualitas outputnya. Administrasi pendidikan sebagai suatu sistem yang terkait
antara satu dengan lainnya dalam suatu
institusi pendidikan yang didalamnya ada serangkaian kegiatan atau
proses dan kerjasama sejumlah orang. Kegiatannya adalah mengoordinasikan
kegiatas atas semua komponen sistem pendidikan yang saling bergantung untuk
mencapai tujuan secara optimal.
Dalam arti luas administrasi pendidikan
mencakup semua kegiatan yang dijalankan dalam rangka mencapai tujuan yang telah
ditentukan. Kegiatan administrasi antara lain menentujkan kebijakan (policy) dan mengambil keputuusan,
menyusun peraturan-peraturan, membagi tugas, mengawasi dan membimbing
pelaksanaan, mengatur penempatan dan penggunakaan personel, mengadakan, mengatur
penggunaan material dan keuanngan, dan sebagainya. William H. Newman dalam
bukunya “Adminstrative Action” dengan
arti administrasi identik dengan arti manajemen. Sedangkan Dalton E. Farland
mengatakan administrasi ditujukan untuk kebijakan, dan manajemen untuk
pelaksanaan untuk mencapai tujuan.
Pengertian administrasi dan manajemen
tersebut tentu berlaku pada semua organisasi termasuk organisasi pendidikan.
Dalam menentukan suatu tujuan harus direncakan dengan memperhitungkan segala
faktor dan unsur, prasarana dan sarananya, pengorganisasian dan pelaksanaan
untuk mencapai tujuan tersebut. Sedangkan M. E. Dimock menegaskan administrasi
dan manajemen suatu pendekatan yang terencana terhadap pemecahan semua momen
masalah yang kebanyakan terdapat pada setiap induvidu atau kelompok baik negara
atau swasta. Dalam administrasi dan manajemen pendidikan mungkin saja tidak
kelihata seluruh unsur adminstrasi tersebut secara tegas. Hal itu dapat terjadi
atas pertimbangan praktis untuk lebih menonjolkan unsur pelaksanaan, hal
demikian ini memang tidak akan dapat menjamin kualitas secara keseluruhan.
Sejalan dengan hal itu menurut Sucipto (1992) administrasi pendidkan mengandung
pengertian kerjasama untuk mencapai tujuan pendidikan yang merentang dari
tuujuan yang sederhana samapi dengan tujuan yang lebih kompleks.
Jika tujuan pendidikan itu kompleks,
maka cara mencapainya juga kompleks. Seringkali tujuan yang demikian itu tidak
dapat dicapai oleh satu orang saja. Tetapi harus melalui kerja sama dengan
orang lain (kepala sekolah, guru, staf sekolah, tata usaha, murid, dan
pemerintah daerahnya) dengan segala aspek kerumitannya. Calvin Grieder, dkk
(1961) mengemukakan administrasi pendidikan adalah keseluruhan proses yang
menggunakan dan mengikutsertakan semua sumber potensi yang tersedia baik
personal maupun meterial dalam usaha mencapai tujuan bersama seefektif dan
seefisien mungkin (Rifai, M., 1972). Proses diartikan adalah mengelola atau
mengurus dengan menggunakan dan kengikutsertakan semua sumber potensi
sumberdaya personel, anggaran, sarana dan prasarana, maupun dukungan
masyarakat.
Jika diperhatikan kegiatan di suatu
kantor, maka akan ditemukan kesibukan orang banyak yang mengerjakan pekerjaan
yang berbeda-beda. Diantaranya mereka ada yang menulis, ada yang membaca, ada
yang sedang berbicara, ada yang sedang mengetik, ada yaang menyusun kertas, ada
yang menerima dan mengurum surat-surat, dan lainnya yang menjadi bagian dari
kegiatan administrasi. Mereka itu bekerja sendiri-sendiri, tetapi semua
kehiatan itu dibawah suatu koordinasi dan ini adalah kegiatan administrasi.
Jadi dengan demikian dapat ditegaskan bahwa administrasi dan manajemen
pendidikan mengandung pengertian proses yang dikerjakan oleh banyak orang
sesuai dengan tingkatan hierarkinya untuk mencapai tujuan pendidikan.
Administrasi pendidikan sebagai proses
ditujukan untuk melihat apakah pemanfaatan sumber-sumber yang ada dalam
mencapai tujuan sudah mencapai sasaran yang ditetapkan. Kemmudian apakah dalam
mencapai tujuan tidak terjadi pemborosan dilihat dari penggunaan sumberdaya
manusia (SDM), dana, sarana dan prasarana, serta waktu. Hasil-hasil penelitian
menunjukkan bahwa sumberdaya ini dalam proses belajar dan mengajar belum
dimanfaatkan secara baik. Sering pula ditemukan waktu kontak antara guru dengan
murid tidak dimanfaatkan secara baik, sehingga waktu yang tersedia terbuang
begitu saja. Dipihak lain peserta duduj disibukkan oleh kegiatan-kegiatan yang
kurang perlu, seperti mencatat bahan pelajaran yang sudah ada dalam buku dan
sebagainya. Masalah lainnya kepala sekolah tidak memanfaatkan kesempatan yang
ada untuk melakukan evaluasi kelembagaan. Yaitu tentang program-program yang
telah dilaksanakan, apakah sudah sesuai dengan yang direncanakan, apakah ada
kendala-kendala yang prinsip, apakah personel mempunyai semangat bekerja yang
tinggi, dan sebagainya. Karena kesempatan evaluasi ini tidak dilakukan, maka
yang berjalan adalah rutinitas belaka, tidak diketahui mana yang harus
diperbaiki dan mana yang harus dikembangkan.
Model administrasi dan manajemen yang
kegiatannya bersifat rutin saja, tentu tidak akan ada kemajuan dan perubahan
yang berarti. Oleh karena itu, administrasi pendidikan harus dilihat dari aspek
:
1) Kepemimpinan
merupakan usaha untuk menjawab pertanyaan bagaimana kemampuan yang dimiliki
administrator pendidikan memimpin lembaganya untuk mencapai tujuan pendidikan.
Bagaimana ia menggerakkan orang lain bekerja lebih giat dengan mempengaruhi dan
mengawasi, bekerja sama dan memberi contoh. Administrator yang ingin berhasil
haurs memahami teori dan praktek kepemimpinan, mau melaksanakan apa yang
diketahui, mampu melaksanakan pengetahuan dan keauannya;
2) Proses
pengambilan keputusan. Untuk memecahkan berbagai macam permasalahan diperlukan
kemampuan dalam mengambil keputusan. Yaitu memilih kemungkinan tindakan yang
terbaik dari sejumlah kemungkinan tindakan yang dilakukan. Pemimipin setiap
hari harus mengambil keputusan, karena setiap aspek proses organisasi
dihadapkan pada banyak pilihan. Mengambil keputusan selalu dihadapkan dengan
resiko, oleh karena itu pada pemimpin harus belajar bagaimana cara mengambil
keputusan dengan baik; dan
3) Komunikasi,
sebagai usaha untuk membuat orang lain mengerti apa yang dimaksudkan pemimpin,
dan pemimpin apa yang dimaksudkan orang lain. Jikadalam kerja sama tidak ada
komunikasi maka orang yang bekerja sama itu saling tidak mengetahui apa yang
dikerjakan atau apa yang dimaui oleh teman sekerjanya.
Administrasi pendidikan akan dapat
dipahami jika didekati dari berbagai aspek yang mengitarinya. Untuk menjelaskan
administrasi pendidikan dengan gamblang perlu dilihat organisasi mana saja yang
terkait dengannya. Karena administrasi pendidkan mempunyai banyak muka
(dimensi) seperti administrasi pendidikan pada pemerintah daerah provinsi yang
secara khusus ditangani oleh dinas pendidikan provinsi, administrasi pendidkan
pada pemerintah daerah kabupaten/kota yang ditangani oleh dinas pendidikan
kabupaten/kota, administrasi pendidikan pada satuan pendidikan dan layanan
belajar di kkelas, administrasi pendidikan pada lembagai pendidikan dan
latihan, dan lainnya yang berhubungan dengan pendidikan. Oleh karena luasnya
cakupan administrasi pendidikan, maa perlu pula dicatat bahwa administrasi
pendidikan dapat ditinjai dari kekhususan cakupan institusinya seperti
administrasi sekolah dasar, sekolah menengah, perguruan tinggi, kursus-kursus,
dan sebagainya. Kemudian dapat puladilihat dari institusi pelayanan satuan
pendidikan seperti pemerintah, yayasan, dan badan usaha lainnya yang mengurusi
satuan pendidikan (Anwar dan Sagala, 2006:76).
2. Konsep
Dasar Manajemen Pendidikan
Administrasi sebagai suatu proses dan
bagan yang bertanggung jawab terhadap penentuan tujuan, dimana organisasi dan
manajemen digariskan. Sedangkan manajemen, menekankan pada prosesnya, yaitu
bagaimana secara langsung kegiatan-kegiatan itu dilakukan unttuk merealisasi
suatu tujuan, dengan mengatur tindakan-tindakan itu, agar dapat tercapai
tujuan. Ordway Tead secara tegas membedakan arti administrasi dan manajemen. Manajemen
berasal dari bahasa inggris bermakna penggunaan sumber daya organisasi secara
efektif untuk mencapai tujuan. Manajemen berasak dari kata “managio” yaitu pengurusan atau “managiare” atau melatih dalam mengatur
langkah-langkah. Manajemen sering diartikan sebagai ilmu, kiat, dan potensi.
Dikatakan sebagai ilmu oleh Luther
Gulick karena manajemen dipandang sebagai suatu bidang pengetahuan yang secara
sistematik beruaha memahami mengapa dan bagaimana orang bekerja sama. Manajemen
sebagai kiat oleh Follet karena mencapai sasaran melalui cara-cara dengan mengatur
orang lain menjalankan dalam tugas. Manajemen sebagai profesi karena dilandasi
oleh keahlian khusus untuk mencapai suatu prestasi manajer, dan para
profesional dituntun oleh suatu kode etik. Sifat khusus yang utama manajemen
adalah integrasi dan penerapan ilmu serta pendekatan analisis yang dikembangkan
oleh banyak disiplin. Terry (1964) mengemukakan manajemen merupakan proses yang
khas terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan,
dan pengawasan yang dilaksanakan untuk menentukan serta mencapau
sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia
serta sumber daya lain.
Gibson, Ivancevich, dan Donnely (1982)
mengatakan bahwa manajemen adalah suatu tindakan, kegiatan, atau tindakan
dengan tujuan tertentu melaksanakan pekerjaan manajerial dengan tiga fungsi
utama yaitu perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian. Mengacu pada
prinsip tersebut maka keefektifan manajemen ditegaskan melingkupi keefektifan
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan. James A. F. Stoner
(1982) mengatakan management adalah
proses dari perencanaan, pengorganisasian, pemberi pimpinan, dan pengendalian
dari suatu usaha dari anggota organisasi yang penggunaan sumber-sumber daya
organisatoris untuk mencapai tujuan organisasi adalah proses pendayagunaan
segala sumberdaya secara efisien untuk mencapai tujuan organisasi.
Inti dari administrasi adalah manajemen
karena manajemen merupakan alat utama menggerakkan administrasi. Sedangkan inti
dari manajemen adalah leadership, yaitu kemampuan untuk menggerakkan
orang-orang mengikuti pemimpin. Kemudian filsafat manajemen adalah suatu keseluruhan
pengetahuan dan kepercayaan yang merupakan dasar yang luas guna
mendeterminasikan pemecahan-pemecahan sejumlah problema dalam bidang manajemen.
Manajemen telah menjadi semakin penting dengan meningkatnya spesialisasi
pekerjaan serta berkembangkanya skala operasi. Kompleksitas hubungan manusia
selalu menantang mereka yang menduduki fungsi manajerial. Manajemen merupakan
aspek dari administrasi dan oleh karenanya administrasi lebih luas dari
manajemen. Manajemen merupakan suatu prises dimana sumber-sumber yang semula
tidak berhubungan satu dengan lainnya, lalu diintegrasikan menjadi suatu sistem
menyeluruh untuk mencapai tujuan organisasi.
Jadi konsep manajemen adalah suatu
aktivitas atau seni mengatur dan mengetahui secara tepat apa yang ingin dikerjakan
melalui proses perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan dalam
rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Tantangan-tantangan baru yang
harus dihadapi manajemen, mendorong para peneliti bidang manajemen
mengkonsentrasikan perhatiannya pada baigan-bagian subjeknya. Hasilnya menurut
Massie (1983:4) pendekatan manajerialkapada subjek yang demikian seperti ilmu
jiwa, ilmu ekonomi, dan akunting membantu memperbaiki cara berfikir yang
berkaitan dengan bidang manajemen secara menyeluruh. Pada manajer menghadapi
tantangan baru mengenai doktrin dan dogma yang telah mapan. Karena itu hasil
riset merekomendasikan melakukan pengadaptasian pendekatannya.
Perubahan-perubahan fundametal tertentu dalam masyarakat telah dikukuhkan
sebagai kesempatan yang relatif dalam manajemen.
Manajemen merupakan disiplin ilmu
pengetahuan yang mempelajari secara mendalam strategi atau cara-cara mencapai
tujuan secara sistematis, administrasi merupakan sumber inspirasi ilmu
pengetahuan, dan merupakan disiplin ilmu tertua. Artinya secara intern dalam
organisasi, administrator dan manajer selalu dihadapkan dengan manusia, oleh
sebab itu dengan pengalaman, harapan, persepsi, kebutuhan, perasaan, dan tujuan
tertentu yang menampakkan dirinya pada perilaku orang di dalam organisasi tidak
sama (Widiyanti, 1988:53).
Kesammaan antara administrasi pendidikan
dengan manajemen pendidikan antara lain adalah :
1) Obyek
studi
2) Sasarannya
3) Ruang
lingkup serta
4) Orientasi
kinerjanya
Titik
persamaannya dalam disiplin ilmu adalah keduanya merupakan ilmu terapan (applied science), salah satu
implikasinya yang perlu terus disadari ialah bahwa proses administrasi dan
manajemen tidak pernah terjadi dalam suasana “hampa udara”. Perbedaan antara administrasi
pendidikan dengan manajemen pendidikan dilihat dari keilmuan menunjukkan bahwa
administrasi merupakan konsep kerjasama manusia dua orang atau lebih secara
sistematiis untuk mencapai tujuan bersama. Sedangkan manajemen adalah cara-cara
yang efektif dan efisien menggerakkan kerjasama tersebut untuk mencapai tujuan
bersama. Administrasi pendidikan memiliki objek studi yang lebih mengarah
kepada penguasan disiplin ilmu pengetahuan secara sistematik. Sehingga boleh
jadi objek studi dari manajemen lebih mengarah kepada sub sistem yang memiliki
keterkaitan dengan sub sistem lainnya.
ConversionConversion EmoticonEmoticon